Kamis, 10 November 2016

KEGIATAN MEMPERINGATI HARI KESEHATAN NASIONAL 12 NOVEMBER 2016
DI UPT LABORATORIUM KESEHATAN KAB.KUDUS

Kudus, hari jumat Tgl 11 November 2016 dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional UPT Laboratorium Kesehatan Kab.Kudus melakukan kerja bakti bersih-bersih di lingkungan komplek kantor dan sekitarnya.
Walaupun acara kerja bakti adalah kegiatan rutin yang dilakukan tapi dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional kerja bakti yang berasa biasa menjadi luar biasa,
Kerja bakti di UPT Laboratorium Kesehatan Kab.Kudus di pimpin langsung oleh Ka.UPT ibu Yuni Saptorini, SKM.




Di dalam kegiatan kerja bakti diharapkan terjalin ke akrapan antara pimpinan dan bawahan serta rasa kebersamaan dan kerja sama tim. Karena kerja sama tim sangat diperlukan di dalam bekerja di UPT Laboratorium Kesehatan Kab.Kudus.
Walaupun tidak semua pegawai dapat ikut acara kerja bakti dikarenakan masih ada yang melayani pasien tapi kerja bakti yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan lancar.



Penulis dan Dokumentasi

Januripto Adi Nugroho, A.Md.AK

Rabu, 09 November 2016

KAJI BANDING DARI UPT LABKESMAS KAB. MAGELANG

Pada hari Rabu, tgl 9 November 2016 UPT Laboratorium Kesehatan Kab. Kudus menerima Kaji banding dari UPT Labkesmas Kab. Magelang yang di pimpin langsung oleh Ka.UPT Labkesmas Kab.Magelang bpk Eko.



Tamu di terima oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kab.Kudus bpk Rudy dan Ka.UPT Laboratorium Kesehatan Kab.Kudus ibu Yuni Saptorini karena Ka,DinKes ada kepentingan yang tidak dapat ditinggalkan.
Acara yang pertama adalah sambutan dari Ka.UPT Labkesmas kab.Magelang bpk Eko yang menjelaskan maksud dan latar belakang melakukan kaji banding ke UPT Laboratorium Kesehatan kab.Kudus.

Untuk acara selanjutnya adalah sambutan dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kab.Kudus bpk Rudy dan sambutan dari Ka.UPT Laboratorium Kesehatan Kab.Kudus ibu Yuni Saptorini yang menceritakan awal mulainya akreditasi beserta proses sampai UPT laboratorium Kesehatan Kab.Kudus mendapatkan sertifikat lulus penuh dari KALK.


Acara selanjutnya penyerahan kenang-kenangan dari UPT Labkesmas Kab.Magelang ke UPT Laboratorium Kesehatan Kab,Kudus setelah itu dilanjutkan  paparan yang dipaparkan oleh bpk Sabdo dilanjutkan dengan acara melihat-lihat dokumen serta kunjungan ke ruangan-ruangan di UPT Laboratorium Kesehatan kab.Kudus.






Dan untuk acara terakhir yang wajib dilakukan adalah poto bersama didepan kantor UPT Laboratorium Kesehatan Kab.Kudus,

Penulis dan Dokumentasi

Januripto Adi Nugroho, A.Md.AK






Senin, 07 November 2016

Mengenal apa itu yang namanya penyakit Diabetes Melitus (DM) 
  • Pengetian Diabetes :
Diabetes Melitus (DM) merupakan syndrom gangguan metabolisme secara genetis dan klinis termasuk heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas dari insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata, ginjal, neurologis dan pembuluh darah.
  • Type-type Diabetes Melitus :
 Menurut Smeltzer, S.C dan Bare, B.G, alih bahasa Hartono A, dkk, 2001: 1220 diabetes mellitus terbagi kedalam beberapa klasifikasi atau tipe-tipe tertentu diantaranya:
a.       Tipe I: Diabetes mellitus tergantung insulin atau IDDM (Insulin Independent Diabetes Melitus).
b.      Tipe II: Diabetes mellitus tidak tergantung insulin atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus).
c.       Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan sindrom tertentu, seperti:
1)      Penyakit pancreas
2)      Kelainan hormonal
3)      Obat/bahan kimia
4)      Kelainan reseptor dan kelainan genital
d.      Diabetes mellitus gestasional atau GDM (Gestasional Diabetes Melitus.
e.       Diabetes karena kerusakan toleransi glukosa.
  
  • Tanda dan Gejala Diabetes Melitus Tipe II (NIDDM)
  • Polifagia
  • Poliuria
  • Polidipsia
  • Lemas
  • Berat badan turun
  • Mengantuk (somnolen) yang terjadi selama beberapa hari atau beberapa minggu
  • Kesemutan
  • Gatal
  • Mata kabur
  • Impotensi pada laki-laki
  • Pruritus vulva pada perempuan    
Terapi : 
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes mellitus adalah mencapai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien.

Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes mellitus :

1)   Diet  
Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan 
berikut :

(a)      Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin dan mineral) 
(b)     Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai 
(c)      Memenuhi kebutuhan energi 
(d)     Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis 
(e)      Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat


2) Latihan 
Latihan sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan tonus otot juga diperbaiki dengan berolahraga. Latihan dengan cara melawan tahanan (resistance training) dapat meningkatkan lean body mass dan dengan demikian menambah laju metabolisme istirahat (resting metabolic rate).

Pedoman umum latihan pada diabetes :

  • Gunakan alas kaki yang tepat, dan bila perlu alat pelindung kaki lainnya 
  • Hindari latihan dalam udara yang sangat panas atau dingin
  • Periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan
  • Hindari latihan pada saat pengendalian metabolik buruk
3) Pemeriksaan Kadar Gula Darah Secara Berkala 
Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri (SMBG;Self-monitoring of blood glucose), penderita diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar glukosa darah secara optimal. Cara ini memungkinkan deteksi dan pencegahan hipoglikemia serta hiperglikemiadan berperan dalam menentukan kadar glukosa darah normal yang kemungkinan aka mengurangi komplikasi diabetes jangka panjang.
Sumber : http://uptlabkes.blogspot.co.id/